Dengan luas sampai 12 kilometer persegi, terluas di Nusantara.
Keberadaan Situs Kepurbakalaan Muaro Jambi diketahui pertama kali oleh seorang perwira tentara Inggris, Letnan SC Crooke, tahun 1820, ketika ditugaskan mengunjungi daerah pedalaman Batanghari untuk pemetaan Sungai Batanghari. Kemudian pada 1920 Situs Muaro Jambi disinggahi peneliti Belanda T Adam, dan dilanjutkan FM Schnitger, 1935.
Candi ini dapat dicapai dengan jarak tempuh 40 km dari Kota Jambi menempuh kendaraan roda empat, atau dengan perahu motor menyelusuri sungai Batanghari selama 25 menit.
Ada sembilan candi besar dikawasan ini antara lain, Candi Kotomahligai, Candi Kedaton, Candi Gedong Satu, Candi Gedong Dua, Candi Gumpung, Telago Rajo, Candi Kembar Batu dan Candi Astano.
Arca
Banyak benda bersejarah yang tak ternilai ditemukan di kompleks candi ini. Sekarang benda-benda tersebut disimpan di museum.seperti Arca Gajah Singa dan Arca Dwarapala ( Arca Penjaga Bangunan Suci dari abad 13) yang ditemukan pada tahun 2002. Arca lainnya adalah Arca Prajnaparamita, (Dewi Perlambang Kesuburan).
Banyak benda bersejarah yang tak ternilai ditemukan di kompleks candi ini. Sekarang benda-benda tersebut disimpan di museum.seperti Arca Gajah Singa dan Arca Dwarapala ( Arca Penjaga Bangunan Suci dari abad 13) yang ditemukan pada tahun 2002. Arca lainnya adalah Arca Prajnaparamita, (Dewi Perlambang Kesuburan).
1 comment:
suami saya sudah mengunjungi candi lamo ini, diantar oleh adik dan adik iparku tempo hari. benar2 menakjubkan! next time saya balek jambi, pasti akan datang mengunjunginya.. kelihatannya semua masih terpelihara dengan baik. semoga bangunan sejarah semamcam ini bisa dirawat dengan baik, demi anak cucu kita semua, terutama budak jambi :)
jen
Post a Comment